Langsung ke konten utama

Unggulan

Selalu Ber-prasangka Baik Kepada Allah ﷻ

 Oleh: [K.H. Uzairon Thoifur Abdillah] بسم الله الرحمن الرحيم   "Inii kejadian seperti ini kyaii, kan kita harus islah! diri, ini mesti karena banyaknya maksiat! sehinga terjadi, musibah! seperti ini".  Maka kyai itu bilang,     "Ndaak! ini kehendak Allah sudah begini ini, ini kehendak Allah ya begini ini, nggak ada kaitannya dengan amalannya manusia".    "Memang betuul! Diantara kehendak Allah itu musibah! dikaitkan dengan? dengan dosanya manusia, itu kehendak Allah juga, wong sudah salah kok nggak mau ngaku salah itu gimana!".  Maka dia,     "Ow iya, iya iya".     "Iya kan, kalau begitu itu, jawabannya berarti kita nggak perlu Astagfirullah hal adzim kalau begitu. Semua! Memang kehendak Allah, tapi, yang Allah katakan baik ya kita katakan baik, kalau katakan buruk ya kita katakan buruk. Diantara kehendak Allah! mengaitkan musibah dengan? Dengan dosa! Jangan terus : Wis kehendak Allah aku nggak salah Pengeran me...

Sebagian Kisah dan Nasihat Nabi 'Isa 'Alaihissalam

  'Ammar bin Sa'id berkata, Nabi 'Isa melewati sebuah desa. Tiba-tiba penduduknya itu meninggal di halaman rumah dan di jalan-jalan. Kemudian Nabi 'Isa berkata, "Wahai orang-orang yang menolongku, sesungguhnya orang-orang ini meninggal karena kemarahan. Seandainya mereka itu meninggal tidak karena yang demikian, niscaya mereka saling mengubur." Maka para penolong berkata, "Wahai kekasih Allah, kami ingin bila seandainya kami mengetahui kabar cerita mereka?" Kemudian Nabi 'Isa bertanya kepada Allah Subhânahu wa Ta'ála. Maka Allah memberikan wahyu kepada Nabi 'Isa 'Alaihissalám, "Apabila tiba waktu malam, panggillah mereka, niscaya mereka akan menjawab kepadamu. "Maka ketika tiba waktu malam, Nabi 'Isa mendaki ke tempat yang tinggi. Kemudian ia memanggil,
"Wahai penduduk desa. "Kemudian seseorang menjawab panggilannya, "Kami memenuhi panggilanmu, wahai kekasih Allah." Nabi 'Isa bertanya, "Bagaimana keadaanmu dan bagaimana pula kisahmu?" Penduduk desa itu menjawab, "Kami bermalam dalam keadaan sehat walafiat dan kami bangun pagi-pagi dalam neraka Hawiyah." Nabi 'Isa bertanya,
"Bagaimanakah bisa demikian?" Penduduk desa menjawab, "Disebabkan oleh kami mencintai dunia dan patuh kepada orang yang ahli berbuat maksiat. "Nabi 'Isa bertanya, "Bagaimanakah kecintaanmu terhadap dunia? "Jawab penduduk desa, "Sebagaimana anak kecil mencintai ibunya. Bilamana dunia itu datang, kami merasa gembira dengan dunia itu. Apabila dunia itu tidak ada, kami merasa sedih dan menangis di atas dunia itu." Nabi 'lsa bertanya, "Bagaimanakah keadaan teman-temanmu. Mereka tidak menjawab panggilanku." Jawab penduduk desa, "Karena mereka dikendalikan dengan kendali dari neraka di tangan para Malaikat yang kasar dan keras."Nabi 'Isa bertanya, "Maka bagaimanakah engkau menjawab panggilanku sedangkan engkau di antara mereka?" Jawab penduduk desa, "Karena aku berada pada mereka, akan tetapi aku tidak termasuk di antara mereka. Ketika turun siksa kepada mereka, maka siksa itu menimpa padaku bersama mereka. Maka aku bergantung pada tepian neraka Jahannam. Aku tidak mengerti, apakah aku dapat selamat dari siksa neraka ataukah aku terjatuh didalamnya?" Kemudian Nabi 'Isa al-Masih berkata kepada para penolongnya, "Sungguh, makan sepotong roti sya'ir dengan garam kasar, memakai pakaian bulu hitam, dan tidur di atas tempat sampah itu lebih banyak bersama keselamatan dunia dan akhirat."


   Diriwayatkan bahwasanya Nabi 'Isa 'Alaihissalám pada suatu hari terguyur hujan lebat, halilintar, dan kilat. Kemudian Nabi 'Isa 'Alaihissaläm mencari sesuatu yang ia datang kepadanya. Kemudian mata Nabi 'Isa memandang ke sebuah kemah dari jauh. Nabi 'Isa mendatangi kemah itu. Tiba-tiba di dalam kemah terdapat seorang wanita. Nabi 'Isa pun pergi dari kemah. Tiba-tiba Nabi 'Isa berada di sebuah gua pada suatu bukit. Nabi 'Isa mendatangi gua itu. Tiba-tiba di dalam gua itu terdapat seekor harimau. Kemudian Nabi 'Isa meletakkan tangannya di atas harimau, seraya berdo'a, "Wahai Rabbku, Engkau telah menjadikan tempat tinggal bagi setiap sesuatu. Akan tetapi Engkau tidak menjadikan tempat tinggal bagiku. "Kemudian Allah memberikan wahyu kepada Nabi 'Isa 'Alaihissaläm, "Tempat tinggalmu adalah di dalam ketetapan rahmat-Ku. Sungguh Aku akan mengawinkan engkau pada hari Kiamat dengan seratus bidadari yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Dan sungguh Aku akan memberikan makan kepadamu pada perkawinanmu itu dalam masa empat ribu tahun. Satu hari dari tahun itu sama seperti umur dunia. Dan sungguh Aku akan mengutus seorang penyeru yang menyerukan, Manakah orang-orang yang zuhud terhadap dunia, kunjungilah pernikahan orang yang zuhud terhadap dunia, yaitu 'Isa putra Maryam."

   Nabi 'Isa 'Alaihissaläm pernah berkata, "Kecelakaan besar bagi orang yang memiliki dunia, bagaimana ia meninggal dan meninggalkan dunia dan apa yang ada didalamnya. Dunia itu menipunya dan ia merasa aman dari dunia itu. Ia percaya pada dunia dan dunia itu menghinakannya.

   Kecelakaan besar bagi orang-orang yang tertipu, bagaimana sesuatu yang tidak disukainya membuat kaku lidah mereka dan mereka dipisahkan oleh sesuatu yang dicintainya dan kepada mereka datang apa yang dijanjikan.

   Kecelakaan besar bagi orang yang dunia itu menjadi cita-citanya dan kesalahan itu menjadi perbuatannya, dan bagaimana kelak diperlihatkan dengan dosanya."

📚[Ihya' 'Ulumiddin]

Komentar

Postingan Populer