Langsung ke konten utama

Unggulan

Selalu Ber-prasangka Baik Kepada Allah ﷻ

 Oleh: [K.H. Uzairon Thoifur Abdillah] بسم الله الرحمن الرحيم   "Inii kejadian seperti ini kyaii, kan kita harus islah! diri, ini mesti karena banyaknya maksiat! sehinga terjadi, musibah! seperti ini".  Maka kyai itu bilang,     "Ndaak! ini kehendak Allah sudah begini ini, ini kehendak Allah ya begini ini, nggak ada kaitannya dengan amalannya manusia".    "Memang betuul! Diantara kehendak Allah itu musibah! dikaitkan dengan? dengan dosanya manusia, itu kehendak Allah juga, wong sudah salah kok nggak mau ngaku salah itu gimana!".  Maka dia,     "Ow iya, iya iya".     "Iya kan, kalau begitu itu, jawabannya berarti kita nggak perlu Astagfirullah hal adzim kalau begitu. Semua! Memang kehendak Allah, tapi, yang Allah katakan baik ya kita katakan baik, kalau katakan buruk ya kita katakan buruk. Diantara kehendak Allah! mengaitkan musibah dengan? Dengan dosa! Jangan terus : Wis kehendak Allah aku nggak salah Pengeran me...

Tercelanya Sifat Dengki

Oleh: [K.H. Muhammad Jamaludin ahmad]

 بسم الله الرحمن الرحيم

  Imam al-Ghazaliy mengutip satu hikayah meskipun Imam al-Ghazaliy tidak menerangkan siapa orangnya tapi kejadiannya diceritakan didalam kitab Ihya'.

  Ada seorang  khalifah kalau namanya sekarang presiden ia mempunyai dewan pertimbangan dalam bahasanya dahulu penasihat, kalau di zamannya orang kafir dahulu pujangga.

  Penasihat ini dari muda sampai tua tidak pernah diganti yang diherankan kalimatnya selalu sama setiap pagi duduk dan berkata,

"أحسن إلى المحسن بإحسانه فإن المسيء سيكفيكه إساءته"

"Tuan raja, orang yg berbuat baik balaslah kebaikannya tapi orang yang berbuat buruk jangan, karena kejahatannya akan menimpa dirinya sendiri"

  Penasehitnya memang ahli merawat hati. Berbeda dengan kebanyakan umumnya orang kalau berbuat baik ia gak mau balas, kalau orang berbuat jahat ia balas malah pembalasan lebih kejam.

  Setiap hari selalu itu ucapannya,

"أحسن إلى المحسن بإحسانه فإن المسيء سيكفيكه إساءته"

  Berlanjut sampai setengah umur, sampai raja meninggal berganti anaknya, penasihatnya selalu itu saja sampai tua. 

  Karena pangkat dan ucapannya itu akhirnya ada orang hasad,

"Nasihat cuma itu saja apakah tidak ada ucapan lain? Sampai bosan aku mendengarnya."

  Padahal sama-sama karyawan, biasanya, orang hasad itu sama sama seprofesi. Akhirnya ketika si penasihat keluar, pulang, yang hasud ini bertamu ke khalifah,

"Khalifah."

"Ada apa?"

"Boleh saya berkata."

"Silahkan."

"Penasihat anda tuan, dahulu memang baik-baik tapi akhir-akhir ini menghawatirkan tuan, anda harus berhati hati."

"Kenapa?"

"Kalau dihadapan anda seolah olah baik, tapi kalau sudah pulang di daerahnya itu ia sebar sebarkan aib anda".

"Apa yg disebarkan?"

"Disana ia katakan kalau bau mulut anda itu busuk!"

  Raja, dibeginikan! Mungkin kalau fulan biarlah memang saudaranya singa. ^ ^ 

"Apakah kamu berkata benar?"

"Iya."

"Apakah kamu bisa membuktikan?"

"Bisa, besok kalau ia datang, anda panggil mendekat, kalau kurang dekat panggil lagi kalau sudah mepet suruh ia untuk bicara seperti biasa, nanti ia akan menutup hidung menandakan tidak kuat mencium bau mulut anda."

"Pergilah, besok aku buktikan."

  Ketika si penasihat akan berangkat melaksanakan tugas seperti hari hari sebelumnya ia dihadang oleh yang hasad,

"Pak pak berhenti pak, mampir sarapan di rumah saya."

  Orang itu kalau baik pasti melegakan. Akhirnya si penasihat mampir, sarapan lauknya bawang putih mentah, bisa dibayangkan kalau orang makan lauknya itu bau mulutnya seperti apa, tidak dikasih air untuk kumur tidak dikasih air untuk cuci tangan. Setelah selesai, melihat jam sudah waktunya untuk berangkat, ketika sudah sampai dihadapan raja, raja berkata seperti ini,

"Coba mendekat"

  Lalu si penasihat mendekat.

"Lebih dekat lagi, lebih dekat lagi"

  Ketika sudah mepet,

"Sudah sekarang bicaralah seperti biasa."

  Sambil menutup mulut si penasehat berkata,

"Ya khalifah,

أحسن إلى المحسن بإحسانه فإن المسيء سيكفيكه إساءته"

  Didalam hati raja,

"Benar perkataan si A, buktinya ia menutup hidung."

  Lalu raja mengambil secarik kertas, ditulis sendiri dengan tangannya, dari sejak dahulu raja kalau menulis surat ditulis dengan tangannya sendiri itu pasti akan memberikan anugerah atau hadiah besar, kalaupun tidak maka akan menyuruh sekretarisnya. 

  Di intip saja sama yg hasad.

"Huh, malah diberi hadiah." 

"Sudah ini kamu antar kepada gubernur di daerah sana." 

"Iya tuan."

Keluar, baru keluar dari kerajaan itu, dihadang oleh yang hasad,

"Pak itu surat apa?"

"Surat untuk diberikan kepada gubernur."

"Jauh lo pak, anda itu sudah lanjut usia tempat gubernur itu jauh, kasihan anda!"

"Hla trus bagaimana?"

"Saya antarkan saja, kasihan anda."

  Akhirnya dipaksa,

"Tidak! Yang disuruh saya."

"Tidak apa apa yg penting kan sudah sampai sana suratnya."

"Ya sudah, kalau anda memaksa ya silahkan."

  Di ambil surat itu oleh yang hasud. Akhirnya diterima gubernur, dibukanya amplop :

إذا أتاك حامل كتابي هذا فاذبحه واسلخه واحش جلده تبنا وابعث به إلي.

"Yang membawa surat ini supaya dipenggal lehernya dikupas kulitnya! Isikan jerami kirimkan kulitnya kepada saya!"

  Gubernur itu berkata,

"Dalam suratmu ini berisi supaya aku memenggalmu dan mengupas kulitmu."

"Tidak-tidak! Itu bukan untuk saya itu untuk penasihat karena si penasihat yg asalnya diperintah, karena saya kasihan saya yg mengirimkan, maka saya antar kesini kalau tidak percaya tanya kepada raja!"

"Raja kalau perintah tidak ada peninjauan lagi."

  Dipenggal lehernya lalu dijadikan boneka jerami. 
Diterima oleh raja,

"Baik-baik kok, akhir akhirnya kurang ajar!"

Akhirnya besok pagi si penasihat datang lagi.

Raja itu kaget,

"Loh kok kamu lagi?!"

"Hla siapa lagi tuan?"

"Bagaimana cerita dari surat itu?"

"Ketika saya keluar dari sini dihadang oleh orang yang bernama A, dipaksa, diminta, diantarkan, alasannya tempatnya jauh kasihan kepada saya, akhirnya saya berikan."

"Loh, orang itu kemarin lapor kepada saya, kalau kamu menyebarkan aib saya, padahal saya tidak punya bau mulut busuk, katanya kamu sebar-sebarkan bau mulutku busuk."

"Wallaahi tidak pernah tuan, saya tidak pernah menjelek-jelekan anda."

"Loh, kemarin kenapa aku perintah mendekat kok kamu tutupi hidungmu?"

"Sebab ketika saya berangkat dihadang oleh orang itu, saya dikasih makan tidak ada air untuk kumur tidak ada air untuk cuci tangan,lauknya cuma bawang putih mentah, diundang ya saya makan, mau kumur tidak ada air lalu saya berangkat, ketika saya bertemu anda disuruh mendekat saya tutupi karena saya khawatir anda mencium bau dari mulut saya."

"Ow benar kalau begitu, aku fikir-fikir nasihat mu itu benar dan terjadi sekarang, orang yang baik kamu balas baik orang yang jahat jangan kamu balas karena kejahatannya yang akan menimpa dirinya sendiri."


📚 [Ihya' 'Ulumiddin. hal.1087]

_____________________________________________

  Bahaya hasad itu ada banyak, dan orang yang hasad tidak akan bisa mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada dirinya. 

  Rasulullah pernah bersabda, "Dengki itu bisa menghilangkan amal baik sebagaimana api membakar kayu kering."

Komentar

Postingan Populer