Cari Blog Ini
Di antara syarat menjadi al-faqīr ilallah adalah tidak pernah melihat 'aib (kejelekan) orang lain (apalagi menggunjing). [Syaikh Ahmad bin Abil Husain ar-Rifā'iy]
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mimpi Sayyidah Rōbi'ah al-'Adawiyah Ra.
Masma bin Ashim bercerita kepada saya, bahwa Rabi'ah Al-Adawiyah berkata: Waktu itu, saya jatuh sakit hingga membuatku tidak bisa tahajud dan qiyamullail. Selama beberapa hari, setiap beranjak siang, saya membaca satu juz Al-Qur'an, karena ada menyatakan bahwa itu menyamai giyamullail.
Kemudian, Allah memberiku kesembuhan dan kesehatan kembali, sementara saya sudah merasa nyaman dan terbiasa membaca dua juz Al-Qur'an
disiang hari, sehingga pada malam harinya, saya tidak melakukan qiyamullail. Pada suatu malam, pada saal sedang tidur, saya bermimpi, Dalam mimpi ilu, seakan-akan saya dibawa ke sebuah taman hijau. Di Laman itu, terdapat gedung-
gedung istana Jan tumbuh-tumbuhan yang indah, Pada saal sedang berjalan- jalan mengelilingi taman untuk menikmati dan mengagumi keindahannya, tiba-tiba saya melihat seekor burung hijau sedang dikejar-kejar oleh seorang gadis seperti ingin menangkapnya. Keindahan burung itu menyita perhatianku,
hingga saya tidak lagi memperhatikan keindahan taman yang ada.
“Biarkan burung itu. Apa yang engkau inginkan darinya? Sungguh demi Allah, saya belum pernah melihat seekor burung seindah burung itu” kataku kepada gadis tersebut.
“Maukah engkau saya tunjukkan sesuatu yang jauh lebih indah dari burung itu?” Kata gadis tersebut kepadaku.
“Baiklah,” jawabku.
Lantas, dia menggandeng tanganku dan membawaku mengitari taman, hingga akhirnya kami sampai ke pintu gerbang sebuah istana, Lalu, dia meminta
supaya pintu gerbang dibuka. Lantas, pintu gerbang pun dibuka. Ternyata, pintu gerbang itu tembus ke sebuah taman.
Lalu, dia masuk. Kemudian, dia berkata, “Tolong buka pintu kubah?”
Setelah pintu dibuka, maka menyemburallah cahaya dari dalam pintu itu hingga menerangi sekitarku.
Lalu, dia pun masuk, kemudian mempersilakan saya ikut masuk. Di dalam, saya melihat para pelayan sambil membawa dupa.
“Kalian mau pergi ke mana?” Tanya gadis ilu kepada para pelayan lersebut.
“Kami ingin pergi mendupai Si Fulan yang terbunuh sebagai syahid di laut, jawab mereka.
“Kenapa kalian tidak mendupai perempuan ini?” tanya gadis itu.
“Dulu, dia sebenarnya punya jatah
untuk kami dupai, tapi dia melepasnya” jawab mereka.
Mendengar jawaban seperti itu, lantas gadis itu melepaskan pegangan tangannya dari tanganku, lalu menghadap ke arahku dan berkata.
Shalat malammu adalah cahaya di saat
orang-orang tidur
Tidurmu adalah penghalang yang kokoh
bagi shalat malammu
Umurmu adalah keuntungan dan
kesempatan, jika kau mengerti
Umurmu akan terus berjalan pergi,
musnah dan lenyap
Kemudian, gadis itu pergi menghilang dariku. Lalu, saya pun terbangun. Sungguh demi Allah, setiap kali mengingat dan membayangkannya, maka saya
langsung kehilangan kesadaran akalku."
📚(Ar-Tahajjud wa Qiyam Al-Lail (264) dan Tarikh Baghdad (1/210).
Postingan Populer
Sebagian Kisah dan Nasihat Nabi 'Isa 'Alaihissalam
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar