Langsung ke konten utama

Unggulan

Selalu Ber-prasangka Baik Kepada Allah ﷻ

 Oleh: [K.H. Uzairon Thoifur Abdillah] بسم الله الرحمن الرحيم   "Inii kejadian seperti ini kyaii, kan kita harus islah! diri, ini mesti karena banyaknya maksiat! sehinga terjadi, musibah! seperti ini".  Maka kyai itu bilang,     "Ndaak! ini kehendak Allah sudah begini ini, ini kehendak Allah ya begini ini, nggak ada kaitannya dengan amalannya manusia".    "Memang betuul! Diantara kehendak Allah itu musibah! dikaitkan dengan? dengan dosanya manusia, itu kehendak Allah juga, wong sudah salah kok nggak mau ngaku salah itu gimana!".  Maka dia,     "Ow iya, iya iya".     "Iya kan, kalau begitu itu, jawabannya berarti kita nggak perlu Astagfirullah hal adzim kalau begitu. Semua! Memang kehendak Allah, tapi, yang Allah katakan baik ya kita katakan baik, kalau katakan buruk ya kita katakan buruk. Diantara kehendak Allah! mengaitkan musibah dengan? Dengan dosa! Jangan terus : Wis kehendak Allah aku nggak salah Pengeran me...

Mimpi Sayyidah Rōbi'ah al-'Adawiyah Ra.

 Masma bin Ashim bercerita kepada saya, bahwa Rabi'ah Al-Adawiyah berkata: Waktu itu, saya jatuh sakit hingga membuatku tidak bisa tahajud dan qiyamullail. Selama beberapa hari, setiap beranjak siang, saya membaca satu juz Al-Qur'an, karena ada menyatakan bahwa itu menyamai giyamullail.

  Kemudian, Allah memberiku kesembuhan dan kesehatan kembali, sementara saya sudah merasa nyaman dan terbiasa membaca dua juz Al-Qur'an
disiang hari, sehingga pada malam harinya, saya tidak melakukan qiyamullail. Pada suatu malam, pada saal sedang tidur, saya bermimpi, Dalam mimpi ilu, seakan-akan saya dibawa ke sebuah taman hijau. Di Laman itu, terdapat gedung-
gedung istana Jan tumbuh-tumbuhan yang indah, Pada saal sedang berjalan- jalan mengelilingi taman untuk menikmati dan mengagumi keindahannya, tiba-tiba saya melihat seekor burung hijau sedang dikejar-kejar oleh seorang gadis seperti ingin menangkapnya. Keindahan burung itu menyita perhatianku,
hingga saya tidak lagi memperhatikan keindahan taman yang ada.

  “Biarkan burung itu. Apa yang engkau inginkan darinya? Sungguh demi Allah, saya belum pernah melihat seekor burung seindah burung itu” kataku kepada gadis tersebut.

  “Maukah engkau saya tunjukkan sesuatu yang jauh lebih indah dari burung itu?” Kata gadis tersebut kepadaku.

“Baiklah,” jawabku.

  Lantas, dia menggandeng tanganku dan membawaku mengitari taman, hingga akhirnya kami sampai ke pintu gerbang sebuah istana, Lalu, dia meminta
supaya pintu gerbang dibuka. Lantas, pintu gerbang pun dibuka. Ternyata, pintu gerbang itu tembus ke sebuah taman.

  Lalu, dia masuk. Kemudian, dia berkata, “Tolong buka pintu kubah?”

  Setelah pintu dibuka, maka menyemburallah cahaya dari dalam pintu itu hingga menerangi sekitarku.

  Lalu, dia pun masuk, kemudian mempersilakan saya ikut masuk. Di dalam, saya melihat para pelayan sambil membawa dupa.

  “Kalian mau pergi ke mana?” Tanya gadis ilu kepada para pelayan lersebut.
  “Kami ingin pergi mendupai Si Fulan yang terbunuh sebagai syahid di laut, jawab mereka.
  “Kenapa kalian tidak mendupai perempuan ini?” tanya gadis itu.
“Dulu, dia sebenarnya punya jatah
untuk kami dupai, tapi dia melepasnya” jawab mereka.

  Mendengar jawaban seperti itu, lantas gadis itu melepaskan pegangan tangannya dari tanganku, lalu menghadap ke arahku dan berkata.

  Shalat malammu adalah cahaya di saat
   orang-orang tidur
   Tidurmu adalah penghalang yang kokoh
   bagi shalat malammu
   Umurmu adalah keuntungan dan
   kesempatan, jika kau mengerti
   Umurmu akan terus berjalan pergi,  
   musnah dan lenyap

   Kemudian, gadis itu pergi menghilang dariku. Lalu, saya pun terbangun. Sungguh demi Allah, setiap kali mengingat dan membayangkannya, maka saya
langsung kehilangan kesadaran akalku."

📚(Ar-Tahajjud wa Qiyam Al-Lail (264) dan Tarikh Baghdad (1/210).

         

Komentar

Postingan Populer