Langsung ke konten utama

Unggulan

Selalu Ber-prasangka Baik Kepada Allah ﷻ

 Oleh: [K.H. Uzairon Thoifur Abdillah] بسم الله الرحمن الرحيم   "Inii kejadian seperti ini kyaii, kan kita harus islah! diri, ini mesti karena banyaknya maksiat! sehinga terjadi, musibah! seperti ini".  Maka kyai itu bilang,     "Ndaak! ini kehendak Allah sudah begini ini, ini kehendak Allah ya begini ini, nggak ada kaitannya dengan amalannya manusia".    "Memang betuul! Diantara kehendak Allah itu musibah! dikaitkan dengan? dengan dosanya manusia, itu kehendak Allah juga, wong sudah salah kok nggak mau ngaku salah itu gimana!".  Maka dia,     "Ow iya, iya iya".     "Iya kan, kalau begitu itu, jawabannya berarti kita nggak perlu Astagfirullah hal adzim kalau begitu. Semua! Memang kehendak Allah, tapi, yang Allah katakan baik ya kita katakan baik, kalau katakan buruk ya kita katakan buruk. Diantara kehendak Allah! mengaitkan musibah dengan? Dengan dosa! Jangan terus : Wis kehendak Allah aku nggak salah Pengeran me...

Orang Baik Yang Diperbaiki

Oleh: [K.H. Ubaidillah Ahror]

بسم الله الرحمن الرحي 

Ada orang itu memang aslinya baaik begitu kenal islam potensi kebaikannya itu tersalurkan. Ada orang itu ya sebagaimana kita lihat disekeliling kita, aslinya itu gak begitu baik istilahnya dzatnya itu agak... semacam... jenis yang kurang baik... annasu ma'a diin, kemudian dimasukkan ke tempat yang baik itu ya... baiknya itu gak bisa maksimal jadi kombah-kambuh jeleknya, buruknya itu masih kombah- kambuh aja. Ini sayyidina Amr ini dipuji oleh Nabi at-thoyyib al-muthoyyab, jadi dzatnya beliau memang aslinya itu orang baik terus kenal agama islam! Kebaikannya itu tambah tersalurkan pada tempatnya yang sesuai, Wallahu 'alam. 

Seperti saya sering cerita, ekor kucing itu aslinya itu belum baik, aslinya blungker dimasukkan pondok! Lurus sebentar begitu yang ngeluruskan nengok sedikit langsung, blungker lagi. Kadang-kadang saya ini heran ada ini di Trangkil itu santri-santri itu, begitu gurunya itu keluar sebentar udah nongkrong di depan itu, terus nanti saya lewat lari ke dalaam, saya lihatin, memang aslinya jelek, jadi mau di cat itu luntur lagi-luntur lagi. Nanti kalau kamu ingin tahu itu thoyyib, muthoyyab setengah empat atau jam empat nanti kamu lihat jalan itu udah ada batasnya, ada orang itu sudah dididik tertiib mulai kelas satu sampai tahasus nanti ada aja yang jalanya itu nabrak sana nabrak sini kelihatannya aslinya error di kelas sudah genap jelek lagi-jelek lagi, aslinya bukan mutoyyib tapi khobits muthoyyab.

Akhirnya seperti cerita serigala jadi ustad, pakai jubah! pakai surban jadi ustad, akhirnya i'lan kan bangun madrasah, akhirnya bebek-bebek pada! ngaji pada pak ustad serigala, cerita kiasan aja, maka diajari aliif, baa', taa' sambil pura-pura jadi ustad beneran. Lama-lama kalau gak ada orang! kambuh sifat serigalanya! Bebeknya dimakan satu, satu. Itu kan yang ngeri begitu itu, nggih.

Komentar

Postingan Populer